Hidup Mati SP di Laga Ketiga


Mes­ki sudah meraih enam poin hasil dua kali keme­nangan di babak 8 besar, Semen Padang belum bisa bernafas lega guna meleng­gang ke semifinal Jenderal Sudirman Cup (JSC) -2015 menyusul kemenangan Per­sija atas PS TNI 1-0 pada matchday 2 fase delapan besar grup D.
Semen Padang sendiri yang menang 2-1 atas Mitra Kukar, bertengger di puncak klasemen dengan poin 6, dibayangi Mitra Kukar dan Persija, masing-masing de­ngan poin tiga. Sementara, PS TNI dipastikan ter­sing­kir karena dua kali kalah dan laga terakhir tak menen­tukan nasib tim besutan Suharto AD ini.
Dua tim yang memba­yangi Kabau Sirah, Mitra Kukar dan Persija, masih punya peluang untuk lolos. Syaratnya, mereka mesti menang di laga kedua. Na­mun, Semen Padang sedikit teruntungkan karena hanya butuh hasil imbang dan kalah adu penalty. Minimal, jika kalah di waktu normal, Semen Padang tak boleh kalah dengan margin lebih dari satu gol atas Persija.
Sementara itu, anak asuh Jafri Sastra harus be­kerja keras memenangkan pertandingan atas PS TNI di laga terakhirnya. Jika me­nang, Mitra dipastikan me­ngantongi tiket semifinal.  Hanya saja, diyakini PS TNI tak akan membiarkan Mitra menang begitu saja karena ada gengsi dalam tim yang kini belum meraih sebiji poin-pun di fase ini. Padahal, di fase penyisihan grup, mereka begitu perkasa.
Dalam aturan Piala Jendral Sudirman, penentuan lolos sen­diri adalah tim yang memiliki poin tertinggi, kedua, head to head dan ketiga adalah selisih gol. Jika skenario ketiga tim ini memiliki poin sama, maka selisih gol akan menjadi penentu.
Pada laga terakhirnya mela­wan Mitra Kukar, Selasa (15/12) di Stadion Manahan Solo, Semen Padang berhasil meraih ke­me­nangan dengan skor tipis 2-1. Dua gol kemenangan Semen Padang dihasilkan oleh Mofu dan Irsyad Maulana, sementara itu gol Mitra Kukar dihasilkan oleh bunuh diri dari Al Hadji.
Pelatih kepala Semen Padang Nil Maizar mengatakan pemicu anak asuhnya tampil trengginas untuk meraih kemenangan ada­lah berita sebuah tabloid yang mengatakan Semen Padang ka­lah dari dari Mitra Kukar dengan skor 3-1.
“Kami punya harga diri yang harus dibela. Saya bilang kepada para pemain bagaimana rasanya diremehkan seperti itu. Semen Padang tim besar dan pernah juara Indonesia. Kami juga ke fase tertinggi Piala AFC,” tutur Nil Maizar kemarin.
Kemenangan atas anak didik Jafri Sastra ini sekaligus pelu­nasan utang bagi Kabau Sirah setelah mereka tumbang lewat adu penalti 4-5 (0-0) dari lawan yang sama pada babak penyisihan di Bali lalu.
“Kami memang tak diung­gulkan di turnamen ini. Karena bila dilihat dari persiapan tim, kami paling belakangan memu­tuskan ikut turnamen ini bersama Persipura. Sekarang lunas sudah utang kami,” ujar Nil Maizar.
Persija Jakarta sendiri me­nang atas PS TNI dengan skor 1-0 di tempat yang sama, Selasa malam.  Gol kemenangan Macan Kemayoran dicetak Raphael Maitimo lewat tendangan penalti pada menit ke-87.
Hasil tersebut membuat skuat asuhan Bambang Nur­diansyah menjaga asa lolos ke babak semifinal dengan nang­kring di peringkat ketiga dengan koleksi tiga poin. Sedangkan kekalahan ini membuat langkah PS TNI terhenti di turnamen ini setelah menelan dua kekalahan beruntun.
Anak asuh Suharto AD me­mang masih punya satu laga sisa melawan Mitra Kukar, Minggu (20/12), namun kemenangan tetap tidak cukup karena PS TNI kalah head to head dari Persija. Saat ini, pemuncak klasemen Grup D ditempati Semen Padang yang mengoleksi enam poin dari dua pertandingan.
Di awal pertandingan, PS TNI langsung tampil menekan. Kap­ten tim, Legimin Raharjo men­dapatkan peluang di menit ke­dua, namun sepakan bolanya dari luar kotak penalti masih bisa diselamatkan penjaga gawang Persija, Andritany Ardhiyasa.
Pada menit ke-26 Persija mendapatkan kesempatan perta­manya untuk menciptakan gol. Tetapi, tendangan bola Pandi Lestaluhu masih bisa dihalau dengan kaki oleh kiper PS TNI, Dhika Bayangkara. Jual beli serangan tak terhindarkan dan  skor tanpa gol bertahan hingga wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya babak pertama.
Nasib sial menimpa Macan Kemayoran ketika babak kedua baru berjalan empat menit. Me­reka harus bermain dengan 10 orang setelah Ismed Sofyan men­dapatkan kartu kuning keduanya karena melanggar pemain PS TNI, Hendri Aprilianto.
Meski bermain dengan 10 pemain, Persija tetap dapat me­ngimbangi gaya permainan cepat yang dilakukan PS TNI. Mereka mempunyai peluang membuka keunggulan di menit ke-75. Sa­yang sepakan Raphael Maitimo masih bisa diselamatkan kiper.
Wasit sempat menghentikan pertandingan pada menit ke-77. Sebab ada salah satu lampu penerangan di stadion yang mati, sehingga laga ditunda sekitar 20 menit.
Selepas pertandingan dilan­jut­kan, permainan tetap berjalan dengan terbuka. Bahkan Persija berhasil membuka keunggulan lewat titik putih di menit ke-87.
Penalti tersebut berawal dari pelanggaran Hendri Aprilianto terhadap Emmanuel “Pacho” Kenmogne di dalam kotak ter­larang. Wasit Kusni yang melihat pelanggaran itu langsung me­nunjuk penalti. Maitimo yang menjadi eksekutor tendangan itu menjalankan tugasnya dengan baik. Skor tak berubah hingga usai.
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar