
Semen Padang FC disebut-sebut menjadi salah satu tim yang dikaitkan dengan nama Irfan Harrys Bachdim. Pada bursa panas tranfer awal musim 2017, striker Timnas itu memang dibutuhkan Kabau Sirah. Ia akan digandengkan dengan striker haus gol asal Brasil, Marcel Silva Sacramento pascahengkangnya Nur Iskandar.
Peluang Semen Padang untuk mendatangkan eks pemain Consadole Saporo Jepang lebih sepertinya lebih besar dibanding pesaingnya dari sejumlah tim lain yang digadang-gadang juga kepincut untuk menggunakan jasa pemain naturalisasi ini.
Faktor kuat yang bisa menarik Irfan adalah faktor pelatih dan memori Timnas AFF 2012. Irfan digaet pelatih Timnas saat itu, Nil Maizar untuk jadi tukang gedornya. Di Timnas yang minimalis saat itu, ada juga nama Martias Ibo, sang fisiotherapy. Mereka juga sama-sama sempat menetap di Utrecht, Belanda. Dua nama itu, kini ada di jajaran tim Semen Padang FC.
Selain nama pelatih, Irfan juga punya beberapa rekan Timnas AFF 2012 di tubuh Semen Padang FC. Ada nama Handi Ramdan, ada nama Vendry Ronaldo Mofu, termasuk sang kapten, Hengki Ardiles. Kabar makin dekatnya kiper Wahyu Tri Nugroho juga membuat memori 2012 makin dekat dengan Irfan.
"Dari berita yang berkembang, kedekatan Ibo dan Bachdim juga menjadi alasan dikaitkannya pemain dengan Semen Padang," tutur Nilmaizar di situs berita kompas beberapa waktu lalu.
"Tunggu sajalah. Nanti, kami akan mengumumkan pemain Semen Padang untuk musim depan," ucap sang pelatih.
Bagaimana dengan Malang yang sudah lebih berani mengklaim Bachdim sebagai Arema. Malang memang menjadi tempat yang sangat berkesan untuknya. Selepas tampil elok di ajang AFF 2010, ia menjadikan Persema Malang sebagai pelabuhan karirnya. Bersama tim asal Kota Apel itu, Ia mengarungi kompetisi IPL yang jadi kompetisi resmi PSSI saat itu, kendati sempat dianggap sebagai breakaway league oleh rezim Nurdin Halid.
Persema menjadi pelabuhan terakhir pemain yang menghabiskan masa remajanya di Belanda ini. Persema sendiri dihukum oleh PSSI rejim La Nyalla Mattaliti. Setelah itu, ia melanglang buana ke Liga Asia. Ia sempat mampir di Liga Thailand sebelum melanjutkan karirnya di Jepang.
Kendati tak punya jam tayang yang panjang di dua liga tersebut, ternyata ia tetap mempesona untuk Timnas AFF 2016. Alhasil, kini ia jadi rebutan tim-tim lokal dan publik Sumbar ikut menantikan kehadirannya. Apakah ia akan hadir dalam latihan perdana tim Kabau Sirah pertengahan Januari ini? Kita tunggu saja. Sepakbola itu kini tak sekedar memori, tapi komitmen profesional .
Peluang Semen Padang untuk mendatangkan eks pemain Consadole Saporo Jepang lebih sepertinya lebih besar dibanding pesaingnya dari sejumlah tim lain yang digadang-gadang juga kepincut untuk menggunakan jasa pemain naturalisasi ini.
Faktor kuat yang bisa menarik Irfan adalah faktor pelatih dan memori Timnas AFF 2012. Irfan digaet pelatih Timnas saat itu, Nil Maizar untuk jadi tukang gedornya. Di Timnas yang minimalis saat itu, ada juga nama Martias Ibo, sang fisiotherapy. Mereka juga sama-sama sempat menetap di Utrecht, Belanda. Dua nama itu, kini ada di jajaran tim Semen Padang FC.
Selain nama pelatih, Irfan juga punya beberapa rekan Timnas AFF 2012 di tubuh Semen Padang FC. Ada nama Handi Ramdan, ada nama Vendry Ronaldo Mofu, termasuk sang kapten, Hengki Ardiles. Kabar makin dekatnya kiper Wahyu Tri Nugroho juga membuat memori 2012 makin dekat dengan Irfan.
"Dari berita yang berkembang, kedekatan Ibo dan Bachdim juga menjadi alasan dikaitkannya pemain dengan Semen Padang," tutur Nilmaizar di situs berita kompas beberapa waktu lalu.
"Tunggu sajalah. Nanti, kami akan mengumumkan pemain Semen Padang untuk musim depan," ucap sang pelatih.
Bagaimana dengan Malang yang sudah lebih berani mengklaim Bachdim sebagai Arema. Malang memang menjadi tempat yang sangat berkesan untuknya. Selepas tampil elok di ajang AFF 2010, ia menjadikan Persema Malang sebagai pelabuhan karirnya. Bersama tim asal Kota Apel itu, Ia mengarungi kompetisi IPL yang jadi kompetisi resmi PSSI saat itu, kendati sempat dianggap sebagai breakaway league oleh rezim Nurdin Halid.
Persema menjadi pelabuhan terakhir pemain yang menghabiskan masa remajanya di Belanda ini. Persema sendiri dihukum oleh PSSI rejim La Nyalla Mattaliti. Setelah itu, ia melanglang buana ke Liga Asia. Ia sempat mampir di Liga Thailand sebelum melanjutkan karirnya di Jepang.
Kendati tak punya jam tayang yang panjang di dua liga tersebut, ternyata ia tetap mempesona untuk Timnas AFF 2016. Alhasil, kini ia jadi rebutan tim-tim lokal dan publik Sumbar ikut menantikan kehadirannya. Apakah ia akan hadir dalam latihan perdana tim Kabau Sirah pertengahan Januari ini? Kita tunggu saja. Sepakbola itu kini tak sekedar memori, tapi komitmen profesional .
*Sumber : http://harianhaluan.com/news/detail/63382/semen-padang-punya-kans-besar-boyong-irfan-bachdim
0 komentar:
Posting Komentar